Pemanfaatan dan Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Selamat malam blog-walker

   Internet adalah hal yang bisa membuat kita terkoneksi dengan yang jauh maupun yang dekat, membuat kita dapat mencari informasi dengan begitu cepatnya dalam genggaman. Dulu, orang masih membutuhkan peta untuk mencari jalan tujuan. Tapi sekarang, tinggal buka smartphone kemudian ketik tujuan, Google Maps bisa mengarahkan kita ke tempat tujuan. Bahkan dengan petunjuk-petunjuk lain, seperti apakah kita mengendarai mobil atau menaiki kendaraan umum, waktu normal yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, seberapa jauh jaraknya dan lain lain. Tentu saja hal ini tidak bisa kita dapatkan dengan hanya membeli peta yang sudah tercetak dan dijual di toko-toko buku, bukan?

   Banyak hal yang membuat internet mengubah hidup saya, tetapi bukan hanya dampak positif saja. Saya pun turut merasakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh internet. Saya akan menceritakan dampak buruknya terlebih dahulu ya. 

   Sekitar 2 tahun yang lalu, saya sangat dekat dengan seseorang bernama Mawar(bukan nama sebenarnya). Saya sangat mempercayai Mawar, hingga pada suatu saat saya dan Mawar pun bertukar password Facebook. Kami melakukan hal ini tidak bermaksud untuk melakukan hal yang aneh, hanya sekadar bertukar. Beberapa bulan kemudian ternyata saya dan Mawar terkena konflik yang cukup berat. Tapi, bisa dibilang saya berada di pihak yang tidak salah. Mengapa? Karena ketika saya dan Mawar punya konflik di dunia nyata, Mawar membawanya ke dunia maya. Mawar meng-update status yang buruk melalui Facebook saya, ia pun membalas chat teman-teman saya dengan tidak sopan. Saya sangat marah dengan Mawar. Saya dan Mawar terlibat percekcokan di Twitter, dan saya sangat malu karena saya tahu bahwa banyak orang yang bisa melihat konflik yang terjadi antara saya dengan Mawar. Saya menjadi sangat stress karena tidak menyangka bahwa orang terdekat saya pun bisa melakukan hal seperti ini. Ini juga merupakan pelajaran untuk hidup saya, bahwa tidak semua orang bisa dipercaya dan jangan pernah share password social media ke orang lain untuk alasan apapun.

  Dampak positif yang saya dapat sejujurnya lebih banyak. Tetapi saya akan memilih yang paling berkesan. Pertama, dengan adanya internet, saya dan sahabat saya yang tinggal di Shanghai sejak tahun 2010 tetap berhubungan dengan lancar via Skype ataupun whatsapp.
Kedua, saya gabung di forum-forum untuk menggali informasi-informasi yang menarik. Saya sempat gabung di forum yang tidak terlalu besar namun banyak usernya yang menurut saya pengetahuannya sangat bagus. Saya adalah seorang pemain biola, jadi saya bergabung dengan forum yang isinya pemain instrumen serta informasi-informasi tentang teknik, lagu, bahkan kita pernah mengadakan gathering. Kami yang berasal dari usia yang berbeda, pekerjaan berbeda, kumpul jadi satu untuk bersama-sama bermain biola. Itu sangat menyenangkan sekali. Sewaktu saya berkumpul bersama mereka, saya masih duduk di bangku akhir SMP, sedangkan mereka sudah banyak yang bekerja. Saya ingat bahwa lagu yang kami mainkan adalah Canon in D dan Ode to Joy (Silahkan dilihat di youtube lagunya). Setelah itu kami makan bersama-sama dan masih tetap berhubungan (walau tidak intens) sampai hari ini.

  Ketiga! Ini paling berkesan untuk saya. Dimulai sejak SMA saya selalu ingin mencari hal-hal baru lewat internet. Saya tidak sengaja menemukan toko barang-barang unik, harganya sangat murah. Saya tertarik untuk menjualnya. Hingga akhirnya saya bisa menjualnya. Tetapi, namanya anak remaja, pasti rasa bosan cepat menghampiri. Saya pun bosan berjualan barang-barang unik itu, saya cari lagi yang lain. Wah, saya mau jual kaos yang keren itu! Kemudian saya tawarkan ke teman-teman saya, ada yang berminat. Tetapi karena saya kurang cermat, ternyata saya salah memberikan harga. Karena saya salah memberi harga, saya mendapat untung 3 kali lipat dari yang seharusnya. Saya tersenyum. AH, karena kebodohan saya justru saya bahagia dan malah berpikir lebih ekstrim lagi. SAYA BERHENTI JUAL PRODUK ORANG. Saya mau bikin produk saya sendiri. Banyak rintangan. Ternyata saya tidak bisa menggunakan photoshop ataupun aplikasi design lainnya. Membayar orang untuk mendesign paling murah 75 ribu, itu karena sudah kenal. Tetapi ide-ide saya tidak pernah tergambar dengan baik pada design yang saya pesan ke teman. Akhirnya saya putuskan untuk, BELAJAR. Saya belajar dari nol sampai akhirnya saya bisa design kaos sendiri dengan ide-ide saya sendiri dan merasa puas tentunya, apalagi gratis hehe. Belajar dari mana? Jawabnya, dari google.

   Saya membuat blog untuk berjualan, saya otak-atik HTML dan CSS dari blogger hingga blog saya menyerupai website jual beli online. Belajar dari mana? Jawabnya, google. Tapi saya putuskan untuk fokus di twitter. Apa saya bisa menjual produk saya? Jawabannya, bisa. Pembeli pertama saya datang dari Kalimantan Timur. Saya sangat senang dan merasa akan terus mengembangkan produk saya agar semakin layak untuk digunakan orang banyak, akan terus diperbaiki dalam segi kualitas dan harga yang harus terjangkau. Merknya, Red Dots Clothing. Saya percaya bisnis ini akan berkembang secara perlahan kemudian akan meluncur. Produksi pun semuanya sudah sendiri, alat-alat sablon sudah dimiliki sendiri. Saya pun belajar cara-cara menyablon kaosnya, bukan hanya menjual saja. Karena menurut saya proses itu sangat penting, sehingga saya bisa tahu jika produk saya kurang baik atau memang sudah baik dan harus tambah baik lagi. 

     Sekarang saya akan fokus di bisnis online ini karena pasar bebas Asia 2015 telah mengancam. Saya putuskan untuk membeli website berbayar untuk clothing saya ini. Jika mau mengunjungi silahkan klik http://titikmerah.com.

Terima kasih banyak :)

1 komentar:

  1. Rolex isn't new to this game. They were even replica watches uk part of the 1960 Deepsea mission just as they were with the 2012 mission. Aside from merely being a sponsor, the brand developed a new Rolex Deepsea watch to go down with the ship. Most dive watches are pressure tank tested. Meaning they go into special dry tanks which rolex replica simulate water pressure and test to see if air leaks into a watch case. That's useful and all, but Rolex replica watches sale wanted to test its new experimental watch as deep as possible in real water. Strapped to the Deepsea Challenger's robotic arm was the new, not-likely-ever-for-sale rolex replica sale Deepsea Challenge watch. Robots - as our future overlords - will apparently also prefer to wear mechanical watches. In a sense the story of the watch's mission is rolex replica sale almost anti-climatic. It went down to almost 11,000 meters and came up just fine and rolex replica without a hiccup.

    BalasHapus