Pemuda adalah generasi yang dipundaknya dibebani berbagai
macam harapan dan tujuan lainnya, hal ini dikarenakan pemuda sebagai generasi
penerus yang akan meneruskan berbagai macam cita-cita bangsa dan negara, hal
ini pula yang menimbulkan banyaknya permasalahan yang dialami oleh pemuda zaman
sekarang, dan jika tidak dapat diatasi secara profesional, pemuda akan
kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan.
Pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan negara, bangsa dan agama. Selain itu
pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai
pendekar sosial bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang
perlu dikembangkan pemuda juga berperan sebagai perubah negara dan bangsa ini.
Oleh karena itu, berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda itu harus
dikembangkan dan pembinaannya disesuaikan dengan asas, arah, dan tujuan yang
ada.
Pemuda
merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dalam tahap pencarian jati
diri untuk menjadi generasi penerus bangsa. Sedangkan identitas atau jati diri
merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih
muda biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali
identitas dirinya.
Masalah pemuda merupakan masalah yang selalu
dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua.
Masalah yang dialami biasanya berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat.
Masalah kepemudaan yang lain adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal
ekonomi dan kurang dewasa dari segi psikologi.
Berikut permasalahan generasi
yang muncul pada saat ini diantaranya adalah:
1. Menurunnya jiwa
idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk jiwa
pemuda.
2. Kekurangpastian yang
dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3. Kurangnya lapangan
kerja atau kesempatan kerja dan tingginya
jumlah pengangguran.
4. Meningkatnya kenakalan
remaja, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan narkotika.
5. Kurangnya gizi yang
dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan.
6. Masih banyaknya
perkawinan-perkawinan di bawah umur.
7. Adanya generasi muda
yang menderita fisik dan mental.
Dalam
rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha
terpadu, terarah, dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan
generasi muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang
telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan
pembangunan nasional.
Berikut
beberapa potensi yang terdapat pada Generasi Muda yang perlu
dikembangkan:
1. Idealisme dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda itu belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia
dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru. Idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab
yang seimbang.
2. Dinamika dan Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
3. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan
dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang
mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
4. Optimis dan Kegairahan
Semangat
Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
5. Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni
Generasi
muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap
kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya
agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6. Terdidik
Walaupun
dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih
terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi
pendahulunya.
7. Keanekaragaman dalam
Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi
dinamis dan kreatif jika ditempatkan dalam kerangka integrasi nasional yang
didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
8. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI dari segala ancaman. Dengan tekad dan semangat ini,
generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan
pertahanan nasional.
9. Sikap Kesatria
Kemurnian
idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
Peran pemuda sebagai identitas bangsa tentunya sangat berpengaruh, sejauh mana pemuda tersebut dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, seperti pemuda yang bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya dan tidak malu untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar